Kamis, 18 Agustus 2011

Proses burung membangun sarangnya

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

“Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (An-Nur: 41)

“dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah.” (Ash-Shad: 19)

” … dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung … ” (Al-Anbiya: 79)

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia”. An-Nahl: 68)


bukan hanya manusia yg butuh tempat tinggal, semua makhluk hidup pun membutuhkan tempat tinggal untuk beristirahat, melindungi diri dari segala sesuatu dan sebagainya.. burung pun sama halnya dengan manusia yg membutuhkan tempat tinggal . MARI KITA LIHAT PROSES PEMBUATANNYA

Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:





ciptaan allah itu sungguh luar biasa!! burung saja yg tidak dibekali tangan dapat membuat rumahnya sendiri dengan paruhnya.. kita sebagai manusia seharusnya menghargai ciptaan allah.. karena allah selalu mengabulkan permintaan yg kita minta.. bahkan yg tidak diminta saja allah berikan..



Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9792719

Rabu, 17 Agustus 2011

Potret pahlawan bangsa kita

Akhir2 ini tersebar berita tentang nasib para mantan pejuang yang kesulitan untuk memiliki tempat tinggal. dan tidak sedikit juga yang kesulitan untuk mencari sesuap nasi bagi dirinya sendiri maupun keluarganya.

Sangat diyakini bahwa masih banyak kasus para mantan pejuang yang mengalami kesulitan mencari tempat tinggal sehingga terpaksa mereka menggantungkan hidup mereka pada rumah dinas yang berujung pada pengusiran paksa.

Pemerintah seharusnya dapat mencari solusi masalah tempat tinggal bagi para mantan pejuang secara menyeluruh, karena bila masalah ini terus berlanjut maka akan berdampak negatif terhadap citra bangsa yang akan dinilai sebagai bangsa yang tidak menghargai jasa para pahlawannya.

sedikit mengutip dari tautan yang dikirim salah satu teman saya di situs jejaring sosial facebook dan menyentuh hati nurani saya.
terdapat foto mantan pejuang bangsa kita sedang makan nasi bungkus di pinggir jalan dengan keadaan yang cukup memprihatinkan.
"DAHULU Mereka yang menumpahkan darah, meninggalkan rumah dan anak istri mereka, demi bisa mengibarkan bendera Merah PUtih di Tanah Ibu Pertiwi
Ini. sekarang mereka DILUPAKAN DAN DIINJAK oleh KITA (orang orang yang
dulu dia perjuangkan."
Sudah seharusnya pemerintah memikirkan para nasib para pejuang, sebaiknya kita juga yang tau hal ini ikut turun tangan, kalau semua masyarakat ikut turun tangan pasti pemerintah juga akan malu.
Kasian mereka dimasa muda susah, diakhir tua juga susah...












Sepenggal Puisi
KRAWANG-BEKASI

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak



Chairil Anwar (1948) Brawidjaja,
Jilid 7, No 16,
1957 




Hanya sedikit yang masih menghormati mereka


Semoga semua ini bisa membuka nurani kita, tentang makna suatu kemerdekaan... 




dikutip dari : Kaskus.us
               gudono.com